Chrome Pointer

Selasa, 30 Maret 2021

LAB 1.6 BACKUP-RESTORE & EXPORT-IMPORT CONFIGURATION

Perbedaan Backup-Restore dan Export-Import :
1. Konfigurasi Backup mengenkripsi salinan konfigurasinya sehingga aman untuk situasi jaringan public yang sangat rentan akan orang yang tidak bertanggung jawab. Sedangkan konfigurasi Export tidak mengenkripsi salinan konfigurasinya sehingga kurang aman jika digunakan pada jaringan public.
2. Konfigurasi Backup mambuat salinan konfigurasi pada file dengan ekstensi (.backup), sedangkan untuk konfigurasi Export membuat salinan konfigurasi pada file dengan ekstensi (.rsc).
3. Konfigurasi Backup lebih cepat dibandingkan konfigurasi Export yang menggunakan semua cpu untuk bekerja melakukan export konfigurasi anda.
4. Konfigurasi restore membutuhkan reboot untuk memulihkan konfigurasi yang terdapat pada file backup, Sedangkan konfigurasi import tidak membutuhkan reboot untuk memulihkan konfigurasi yang terdapat pada file Export.



Backup-Restore
Backup adalah salinan dari semua konfigurasi pada router yang dibuat untuk berjaga-jaga apabila data mengalami kerusakan atau hilang. Sedangkan Restore adalah sebuah tindakan memulihkan data untuk mengembalikan data yang hilang. Konfigurasi ini juga sangat berguna pada suatu perusahan-perusahaan apabila suatu perusahaan membutuhkan banyak AP, Maka dengan mengonfigurasikan backup kita tidak harus mengongonfigurasikan router satu persatu, kita hanya perlu merestore file backup pada setiap masing-masing router. 

1. Sebelumnya, saya telah melakukan konfigurasi setelah router ini di reset. Disini saya sudah menambahkan ip address dan user serta mengganti identitynya.


2. Untuk membackup konfigurasi gunakanlah perintah : system backup save name=(nama untuk file backup) . Nama file backup saya adalah nayakaconfig-backup. Selanjutnya periksa menggunakan perintah file print, dapat dilihat bahwa file backup nayakaconfig-backup sudah berhasil dibuat dengan ekstensi .backup .


3. Untuk melihat isi dari file backup disini saya akan mengakses router dengan ftp terlebih dahulu untuk mencopy file tersebut ke dalam file pada laptop saya.


4. Selanjutnya, buka file backup tersebut dengan menggunakan notepad dan hasil dari file backup saya adalah seperti ini. Mengapa tampilannya seperti ini? karena konfigurasi backup mengenkripsi salinan konfigurasinya agar router ini tidak disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan orang yang ingin mengambil file backup ini yang biasanya merupakan masalah yang sering terjadi pada jaringan public.


5. Setelah itu, saya akan mereset router agar tidak ada lagi konfigurasi yang tersisa perintahnya adalah system reset-configuration no-defaults=yes . Oh ya, jangan khawatir jika file backup akan terhapus, karena semua file yang ada pada router tidak akan terhapus walaupun anda mereset konfigurasi kecuali anda benar-benar menghapus file tersebut. 


6. Setelah proses reboot dari reset router selesai, login kembali ke router dan periksa apakah semua konfigurasi masih ada atau sudah tereset. Dapat dilihat bahwa konfigurasi sebelumnya sudah tidak ada.


7. Setelah memastikan bahwa konfigurasi router telah tiada, lakukanlah konfigurasi restore file backup yang sebelumnya kita sudah buat untuk memulihkan konfigurasi dengan perintah system backup load name=(file backup) . Kemudian klik y untuk melanjutkan proses restore dan nantinya mikrotik akan reboot secara otomatis.


8. Setelah proses reboot selesai, dapat dilihat pada login box bahwa router memiliki ip dan identitas router secara langsung. Disini saya akan login dengan menggunakan user yang saya buat pada file backup yaitu diginet dengan password 123 dan ternyata saya bisa mengakses router yang menandakan bahwa konfigurasi restore saya telah berhasil.


9. Nah, untuk memastikan lagi apakah konfigurasi lainnya telah ter-restore maka disini saya akan periksa ip address dan user yang tersedia sesuai dengan konfigurasi awal dan dapat dilihat bahwa semua konfigurasi sudah berhasil di-restore dengan baik dan benar.


Eksport-Import
Export memiliki fungsi yang sama dengan backup yaitu membuat salinan sekaligus menyimpan semua konfigurasi yang terdapat pada router. Namun bedanya adalah file pada export menggunakan ekstensi (.rsc) sedangkan file backup menggunakan ekstensi (.backup). Selain itu, file export tidak terenkripsi sehingga kita dapat melihat semua konfigurasi yang ada pada file tersebut. Import juga memiliki fungsi yang sama dengan restore yaitu memulihkan data dengan file export yang berisi konfigurasi. Namun bedanya adalah import tidak perlu mereboot system untuk melakukan pemulihan, sedangkan restore harus melakukan reboot system.

1. Untuk melakukan konfigurasi export gunakan perintah : export file=(nama file export) , Disini saya akan menggunakan nama file nayakaconfig-export saja. Proses ini aga sedikit memakan waktu dikarenakan router menggunakan semua CPU nya untuk bekerja untuk melakukan export konfigurasi anda. Setelah proses export selesai, periksalah file export dengan perintah file print. Dapat dilihat bahwa file nayakaconfig-export sudah dibuat dengan ekstensi (.rsc) .


2. Untuk melihat isi dari file export disini saya akan mengakses router dengan ftp terlebih dahulu untuk mencopy file tersebut ke dalam file pada laptop saya.


3. Selanjutnya, buka file backup tersebut dengan menggunakan notepad dan hasil dari file export saya adalah seperti ini. Mengapa tampilannya tidak seperti file backup? karena konfigurasi export  tidak mengenkripsi salinan konfigurasinya sehingga kita dapat melihat secara detail konfigurasi yang telah disalin pada file ini.


4. Sebelum melakukan import konfigurasi, disini saya akan melakukan proses reset konfigurasi agar konfigurasi terhapus dengan perintah : system reset-configuration no-default-configuration=yes


5. Setelah proses reboot dari reset router selesai, login kembali ke router dan periksa apakah semua konfigurasi masih ada atau sudah tereset. Dapat dilihat bahwa konfigurasi sebelumnya sudah tidak ada.


6. Setelah memastikan bahwa konfigurasi router telah tiada, lakukanlah konfigurasi import file export yang sebelumnya kita sudah buat untuk memulihkan konfigurasi dengan perintah : import file-name=(file export) . Kemudian tunggu hingga proses import konfigurasi selesai dilakukan. Nah dapat dilihat bahwa ada notifikasi bahwa script pada file telah dimuat dan dieksekusi pada router yang berarti proses import konfiguras pada file export sudah berhasil. Nah, disini dapat dilihat juga bahwa, identitas router saya secara otomatis sudah berubah seperti konfigurasi yang telah saya export.


7. Nah, untuk memastikan lagi apakah konfigurasi lainnya telah ter-import maka disini saya akan periksa ip address dan user yang tersedia sesuai dengan konfigurasi awal dan dapat dilihat bahwa semua konfigurasi sudah berhasil di-import dengan baik dan benar.


-Sekian dan Terima Kasih-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar