Web Server adalah Sebuah perangkat lunak yang berfungsi sebagai penerima permintaan yang dikirimkan melalui browser kemudian memberikan tanggapan permintaan dalam bentuk halaman situs web atau lebih umumnya dalam dokumen HTML. Webserver berperan sebagai perantara antara mesin server dan klien. Web Server menarik konten dari server pada setiap permintaan client dan mengirimkannya ke web.
Fungsi dari Web Server adalah mengelola website agar berjalan dengan lancar dan menanggapi permintaan user yang terdiri atas berkas teks, video maupun gambar dan banyak lagi. Selain fungsi utama tersebut web server juga memiliki fungsi lain seperti :
- Memastikan kebutuhan akan semua modul yang diminta oleh user telah tersedia dan siap digunakan.
- Membersihkan penyimpanan cache dan modul yang sudah tidak terpakai lagi.
- Memeriksa keamanan pada setiap permintaan yang dikirimkan oleh user
Apa itu Apache?
Apache adalah server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini menggunakan HTTP.
Apa itu Nginx ?
Nginx adalah software web server yang open source. Ketika pertama kali dirilis, NGINX hanya berfungsi sebagai HTTP web serving saja. Namun sekarang, software tersebut juga berperan sebagai reverse proxy, HTTP load balancer, dan email proxy untuk IMAP, POP3, dan SMTP.
Perbedaan Apache dan Nginx :
1. Apache adalah server HTTP open-source sedangkan Nginx
adalah server web asinkron berkinerja tinggi dan server proxy terbalik.
2. Dukungan, perbaikan bug, dan pengembangan aplikasi
pada server HTTP Apache dikelola dan dikelola oleh komunitas pengguna dari
seluruh dunia dan dikoordinasikan oleh Yayasan Perangkat Lunak Apache. Dukungan
dan pemeliharaan Nginx ditangani oleh perusahaan dengan nama yang sama yang
didirikan pada 2011.
3. Perbedaan utama antara keduanya adalah cara keduanya
menangani permintaan klien. Sementara Apache menyediakan berbagai modul
multi-pemrosesan untuk menangani permintaan klien dan lalu lintas web, Nginx
dirancang untuk menangani beberapa permintaan klien secara bersamaan dengan
sumber daya perangkat keras minimal.
4. Di server HTTP Apache, utas tunggal dikaitkan dengan
hanya satu koneksi, sedangkan utas tunggal di Nginx dapat menangani beberapa
koneksi. Semua proses dimasukkan ke dalam loop acara bersama dengan koneksi
lain dan dikelola secara tidak sinkron. Proses ini mengkonsumsi lebih sedikit
memori sehingga meningkatkan kinerja.
5. Apache memiliki arsitektur multi-utas yang tidak
memiliki skalabilitas. Nginx, di sisi lain, mengikuti pendekatan event-driven
asynchronous untuk menangani beberapa permintaan klien. Arsitekturnya yang
digerakkan oleh peristiwa dirancang sedemikian untuk memfasilitasi kinerja yang
lebih baik bahkan di bawah lalu lintas yang padat.
6. Apache menyajikan konten statis menggunakan metode
konvensional dan memproses konten dinamis secara native di dalam server web itu
sendiri. Nginx, di sisi lain, tidak memiliki kemampuan untuk memproses konten
dinamis secara internal. Bahkan, itu bergantung pada proses eksternal untuk
dieksekusi.
TOPOLOGI
#Perangkat Yang Digunakan :
1. Debian (Sudah Terinstall)
*Syarat Debian pada konfigurasi ini adalah sudah instalasi :
- DNS, jika belum melakukan instalasi silahkan klik --> DNS , untuk melihat tutorial konfigurasinya.
- DHCP, jika belum melakukan instalasi silahkan klik --> DHCP Server , untuk melihat tutorial konfigurasinya. (optional)
2. PC-Client: Windows 10
Langkah-Langkah Konfigurasi Web Server
1. Hal pertama yang harus dilakukan yaitu tentu saja login ke debian yang anda ingin konfigurasikan web server. Perlu di himbau kembali pada virtual debian ini saya sudah mengonfigurasi DNS dan DHCP server, untuk dhcp server optional saja ya. Mengapa harus mengonfigurasikan DNS pada konfigurasi web server? Karena fungsi DNS pada konfigurasi ini yaitu sebagai distributor database system yang digunakan untuk pencarian name resolution di jaringan yang mengunakan TCP (Transmission Control Protocol) dan menghubungkan setiap client dalam jarigan lokal sehingga dapat mengakses web server.
2. Lalu, saya akan mengedit file db.domain untuk menambahkan IP dan Domain dari Web server saya.
- Untuk mengedit file db.domain perintah yang digunakan adalah nano db.domain. Jika anda belum berada di directory bind, anda dapat menggunakan perintah : nano /etc/bind/db.domain.
- Tambahkan script seperti gambar di bawah ini. Fyi, Disini kita tambahkan domain yang ingin digunakan dan juga ip yang nantinya digunakan untuk mengakses si web server dan Saya menggunakan diginet.com sebagai domain web servernya sedangkan untuk ip webserver yaitu 27.27.27.27 dan tambahan www untuk web. jangan lupa untuk menyimpan kembali file yang sudah di edit.
3. Setelah itu, saya akan mengedit file db.ip untuk menambahkan IP dan Domain dari Web server saya.
- Untuk mengedit file db.ip perintah yang digunakan adalah nano db.ip. Jika anda belum berada di directory bind, anda dapat menggunakan perintah : nano /etc/bind/db.ip
- Tambahkan script seperti gambar di bawah ini. konfigurasikan seperti gambar dibawah ini dengan menambahkan domain yang kalian inginkan dan juga angka belakang ip. Contohnya yaitu saya menggunakan ip 27.27.27.27 maka untuk diginet.com saya menggunakan angka 27. Jangan lupa simpan kembali file tersebut.
4. Kemudian Reboot sistem pada debian agar dapat memperbaharui sistem yang telah diedit.
5. Setelah proses reboot selesai, lakukanlah ping ke domain web server dengan perintah : ping www.diginet.com . Tujuan dari ping web server ini adalah untuk memastikan bahwa debian sudah terkonfigurasi sekaligus terhubung dengan domain web Server.
6. Kemudian Install paket apache2 dengan perintah : apt-get install apache2 . Lalu, gunakan huruf Y pada notifikasi apakah anda ingin melanjutkan proses penginstalan paket.
7. Setelah proses penginstalan selesai, disini saya akan membackup file apachenya. namun sebelum membackup file tersebut, kita harus berpindah directory terlebih dahulu dengan perintah : cd /etc/apache2/sites-available. Lalu, perintah : ls , untuk mengetahui list file dari folder tersebut. Setelah itu backup file 000-default.conf dengan perintah : cp 000-default.conf diginet.conf. Pembackupan file ini bertujuan agar ketika kita membuat kesalahan fatal pada file ini, masih ada file candangan yang dapat di konfigurasi sehingga tidak perlu menginstall paket lagi.
8. Lalu, saya akan mengedit file yang sudah saya backup tadi yaitu diginet.conf dengan perintah : nano diginet.conf.
- Disini saya ganti pada bagian server namenya menjadi domain web server saya yaitu www.diginet.com. Anda dapat menyesuaikannya dengan nama domain web server anda sendiri. Jangan lupa simpan kembali file tersebut.
9. Kemudian masuk ke direktori /var/www/html dengan menggunakan perintah : cd /var/www/html dan edit file index.html untuk mengubah tampilan website nantinya dengan perintah : nano index.html.
- Disini saya akan menjelaskan beberapa konfigurasi dasar pada web saya, jadi semua yang saya ubah pada web saya tidak saya jelaskan secara rinci disini.
+Untuk mengubah tampilan Title,
--> anda dapat mengubah pada bagian ini.
--> Disini saya ubah menjadi : (perlu diingat pengubahan tampilan web hanya optional saja)
+Untuk mengubah Icon debian,
--> anda dapat mengubah pada bagian ini.
--> Disini saya ubah menjadi : (perlu diingat pengubahan tampilan web hanya optional saja)
+Untuk mengubah bagian Text Header,
--> anda dapat mengubah pada bagian ini.
--> Disini saya ubah menjadi : (perlu diingat pengubahan tampilan web hanya optional saja)
+Untuk mengubah bagian teks highlight merah,
--> anda dapat mengubah pada bagian ini.
--> Disini saya ubah menjadi : (perlu diingat pengubahan tampilan web hanya optional saja)
+Untuk mengubah bagian konten teks pada highlight merah,
--> anda dapat mengubah pada bagian ini.
--> Disini saya ubah menjadi : (perlu diingat pengubahan tampilan web hanya optional saja)
+Untuk mengubah bagian teks highlight biru,
--> anda dapat mengubah pada bagian ini.
--> Disini saya ubah menjadi : (perlu diingat pengubahan tampilan web hanya optional saja)
+Untuk mengubah bagian konten teks pada highlight biru,
--> anda dapat mengubah pada bagian ini.
--> Disini saya ubah menjadi : (perlu diingat pengubahan tampilan web hanya optional saja)
*Jangan lupa untuk menyimpan kembali file yang telah di konfigurasi.
10. Setelah itu
nonaktifkan file 000-default.conf dengan
perintah : a2dissite
000-default.conf karena kita akan menggunakan file yang telah dibuat
yaitu diginet.conf. Lalu,aktifkan file diginet.conf dengan perintah : a2ensite diginet.conf karena nantinya file ini
yang dipakai untuk penggunaan web server apache.
11. Kemudian restart paket apache2 agar dapat memperbaharui sistem yang telah diedit atau diubah dengan perintah : /etc/init.d/apache2 restart
PENGUJIAN KONFIGURASI WEB SERVER
1. Pengujian melalui CMD Client Windows dengan uji ping.
- Masukan IP DNS pada konfigurasi IP di computer client.
- Kemudian Pastikan kembali apakah dns sudah terhubung dengan client.
- Kemudian Ping web Server apakah sudah benar-benar terhubung dengan baik dengan melakukan ping www.diginet.com. Dapat dilihat bahwa disini Client Sudah terhubung dengan Web Server dan dapat menggunakan perintah : nslookup diginet.com untuk memastikan kembali.
2. Uji pengaksesan melalui web browser Client
Untuk pengujian ini, saya menggunakan search engine google pada Client. saya mengakses menggunakan domain dari web server saya yaitu www.diginet.com.
- Inilah tampilan jika anda tidak melakukan perubahan apapun dalam file index.html. Yap, ini adalah tampilan default dalam perngujian webserver.
- Dan inilah tampilan webserver saya setelah saya berkreasi dalam file index.html. Sebenarnya optional saja, tapi disini saya hanya ingin melakukan sesuatu yang beda hehe :)
-TUGAS :
1. Buatlah tutorial web server dengan menggunakan dua nama domain sesuai dengan nama yang anda inginkan
2. Letakan file path pada /var/www/namadomain.html
3. Gunakan script html dengan marquee
TUGAS 1 (2 NAMA DOMAIN )
1.Untuk membuat domain kedua maka diharuskan untuk mengonfigurasikan domain kedua. Klik disini, untuk tutorial membuat domain kedua. Nama domain kedua saya adalah nayaka.net . Jika dirasa anda sudah mengonfigurasikan pada perangkat anda, ping terlebih dahulu apakah domain kedua sudah benar-benar terkonfigurasi dengan perintah : ping namadomainkedua.xxx.
2 Lalu, tambahkan script seperti gambar di bawah ini. Disini kita tambahkan ip yang nantinya digunakan untuk jalur mengakses si web server. Fyi, Saya menggunakan nayaka.net sebagai domain kedua web servernya sedangkan untuk ip webserver yaitu 27.27.27.27 dan tambahan www untuk web. jangan lupa untuk menyimpan kembali file yang sudah di edit.
3. Masuklah ke direktori sites-available dengan perintah : cd/etc/apache2/sites-available kemudian copy file diginet.conf menjadi nayaka.conf dengan perintah cp 000-default.conf nayaka.conf.
4. Lalu, masuk ke file diginet.conf yaitu untuk domain pertama terlebih dahulu dengan perintah : nano diginet.conf untuk mengedit file yang ada didalamnya.
- Ada beberapa hal yang akan diedit, perhatikan gambar dibawah dengan khidmat :
ServerAdmin webmaster@diginet.com : sesuaikan dengan nama domainya
DocumentRoot /var/www/diginet.html : digunakan untuk mengarahkan folder html yang dituju.
5. Selanjutnya kita edit file kedua yaitu stylinson.conf dengan perintah : nano nayaka.conf
- Ada beberapa hal yang akan diedit, perhatikan gambar dibawah dengan khidmat :
Servername www.nayaka.net : sebagai nama url yang ingin dipakai nantinya
ServerAdmin webmaster@nayaka.net : sesuaikan dengan nama domainya
DocumentRoot /var/www/nayaka.html : digunakan untuk mengarahkan folder html yang dituju.
6. jangan lupa kita aktifkan juga file domain kedua yaitu nayaka.conf dengan perintah : a2ensite nayaka.conf
7. kemudian beranjak ke folder www dengan cara ketik cd /var/www. lalu, copy file html menjadi diginet.html dan juga nayaka.html dengan perintah : cp -r html diginet.html dan ketik perintah cp -r html nayaka.html
8. Untuk membedakan tampilan web agar tidak sama sesama domain. Disini saya akan mengubah tampilan webserver domain kedua saya dengan menggunakan Perintah: nano /var/www/nayaka.html/index.html. Jangan lupa menyimpan file tersebut, jika sudah selesai mengedit.
- Pengubahan Title :
- Pengubahan Header :
TUGAS 3 (SCRIPT HTML DENGAN MARQUEE)
*Note: Disini saya hanya menggunakan script ini pada domain pertama saya yaitu diginet.com
1. Pertama, edit file index.html pada directory diginet.html dengan perintah : nano index html atau gunakan perintah : nano /var/www/diginet.html/index.html jika anda belum berpindah ke directory diginet.html.
2. Lalu, disini saya menggunakan script marquee simple pada bagian text header saya. Jadi, saya tambahkan yaitu <marquee> </marquee> mengapit pada teks header web saya. Jangan lupa simpan kembali file tersebut.
PENGUJIAN KONFIGURASI TUGAS 1,2,3 :
- Sebelum melakukan pengujian, alangkah baiknya untuk mereboot sistem terlebih dahulu untuk memperbaharui semua konfigurasi yang telah diubah dengan perintah : /etc/init.d/apache2 restart
**HASIL TUGAS 1 dan TUGAS 2:
- Ping terlebih dahulu web domain 2 pada cmd client dengan perintah : ping www.nayaka.net. dan Gunakan perintah : nslookup untuk memeriksa kembali.
- Selanjutnya ujikan masing nama domain web server ke search engine. Dapat dilihat bahwa konfigurasi 2 domain pada web server ini sudah berhasil dan tidak akan ada masalah jika file tersebut dipindahkan ke path manapun asalkan masih berada pada /var/www .
+ Tampilan web server domain 1, ternyata tetap saja bisa diakses jika disimpan disimpan atau dipindah ke folder lain:
+ Tampilan web server domain 2, ternyata tetap saja bisa diakses jika disimpan disimpan atau dipindah ke folder lain :
** HASIL TUGAS 3 :
- Masuk terlebih dahulu pada web server yang sudah di konfigurasikan script marquee. Seperti yang sudah saya tekankan pada konfigurasi tugas 3, bahwa saya hanya menggunakan script marquee pada domain pertama yaitu diginet.com jadi disini saya akses web server www.diginet.com. Anda dapat memeriksa hasil konfigurasi saya dengan pada gambar di bawah ini.
--Sekian dan Terima Kasih--