DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan atau mendistribusikan IP Address ke komputer yang merequest/meminta. DHCP Server adalah pihak yang memberikan IP Address, sedangkan yang meminta ip address disebut dengan DHCP Client. Dengan adanya layanan ini anda tidak perlu lagi memberikan IP Address secara manual ke setiap komputer yang ada dalam jaringan saat konfigurasi TCP/IP, anda hanya perlu mengonfigurasikan DHCP.
1. Disini saya sudah terhubung dengan internet menggunakan wireless dynamic dan router saya sudah terhubung dengan internet, untuk memastikan kembali apakah router sudah memiliki akses internet lakukanlah ping google.com , Jika paket ter-reply maka dapat dipastikan bahwa router sudah terhubung dengan internet.
2. Agar nantinya client yang menggunakan DHCP Server saya dapat terhubung ke jaringan internet, disini saya akan menambahkan konfigurasi firewall nat dengan perintah : ip firewall nat add chain=srcnat out-interfaces=wlan1 action=masquerade
3. Kemudian lakukan pemeriksaan pada interface dan dapat dilihat bahwa ether1 terhubung dengan client yang berarti bahwa ether ini yang akan digunakan untuk konfigurasi DHCP Server karena saya ingin memabgikannya melalui wired.
4. Setelah itu, tambahkan ip address untuk gateway DHCP Server dengan menggunakan perintah : ip address address=27.27.27.27/27 interface=ether1 dan jangan lupa untuk periksa kembali apakah ip address sudah terkonfigurasi atau belum.
5. Lalu, konfigurasikan DHCP Server menggunakan DHCP Setup dengan perintah : ip dhcp-server setup .
- DHCP Server Interface : Pemilihan interface yang akan digunakan untuk DHCP Server.
- DHCP address space : Penentuan IP Network untuk DHCP Server.
- Gateway For DHCP Network : Penentuan IP gateway untuk DHCP Server.
- Address To Give Out : Penentuan range ip address yang akan diberikan ke client.
- DNS Servers : Pemberian DNS Server untuk client.
- Lease Time : Penentuan jangka waktu peminjaman ip yang diberikan untuk client.
6. Periksalah DHCP Server dengan perintah : ip dhcp server print dan dapat dilihat bahwa konfigurasi dhcp-server berhasil ditambahkan.
7. Sebelum melakukan pengujian, pastikan terlebih dahulu ethernet desktop pada client dalam keadaan kosong atau ter-obtain agar pendistribusikan ip oleh DHCP Server berhasil.
8. Setelah itu, dapat dilihat bahwa client sudha mendapatkan ip address yaitu 27.27.27.25/27 dengan gateway 27.27.27.27 serta DNS server google yang saya konfigurasikan yaitu 8.8.8.8.
9. Dapat dilihat juga bahwa client yang mendapatkan ip address dari DHCP Server sudah terhubung dengan internet.
-Untuk memastikan kembali bahwa laptop client sudah terhubung dengan internet, saya akan melakukan ping google.com di CMD client dan dapat dilihat bahwa paket ter-reply yang berarti client sudah terhubung dengan internet.
8. Untuk mengetahui client yang menggunakan layanan DHCP Server gunakan perintah : ip dhcp-server lease print dan dapat dilihat bahwa disini client yang terhubung adalah client dengan hostname Nayaka yang mendapatkan ip address 27.27.27.25 dari dhcp server. Statusnya D yang berarti bahwa dynamic (otomatis).
KONFIGURASI DHCP-SERVER STATIC
1. Untuk mengubah ip dhcp server automatic menjadi static anda dapat menggunakan perintah : ip dhcp-server lease make static numbers=0 , kemudian lakukan pemeriksaan terhadap ip dhcp server lease dengan perintah : ip dhcp-server lease print dan dapat dilihat bahwa ip addressnya sudah tidak berstatus D (dymanic) yang berarti bahwa ip dhcp tersebut sudah menjadi static.
2. Untuk mengubah ip address dhcp static pada client anda dapat menggunakan perintah : ip dhcp-server lease set numbers=0 address=27.27.27.17 . Perlu dingat bahwa pengubah ip address harus sesuai dengan range yang sudah ditentukan pada DHCP Server.
3. Lihat kembali pada network connection ethernetnya, dapat dilihat bahwa client sudah mendapatkan ip secara static sesuai dengan konfigurasi sebelumnya.
--Sekian dan Terima Kasih--