Routing adalah sebuah teknik yang digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan yang memiliki network yang berbeda. Ada 2 jenis routing, yaitu routing static, yang proses routing nya dilakukan secara manual atau menambahkan route secara static. Routing dynamic yang proses routingnya dilakukan secara otomatis setelah kita menambahkan ip address baru pada router.
Konfigurasi RB-01 (Router 1)
1. Pertama, saya akan mengonfigurasikan terlebih dahulu ip address pada setiap port yang digunakan oleh RB-01. Disini saya mengonfigurasikan ip address untuk PC-01 terlebih dahulu dengan perintah : ip address add address=20.20.20.1/24 interface=ether2 dan kemudian, saya konfigurasikan ip address untuk ether yang terhubung ke RB-02, dengan perintah : ip address add address=10.10.10.1/24 interface=ether1. Lalu, periksa apakah ip address sudah terkonfigurasi atau belum dan dapat dilihat bahwa ip address sudah terkonfigurasi.
2. Setelah itu, saya akan periksa ip route dengan perintah : ip route print dan dapat dilihat bahwa ip address yang sebelumnya ditambahkan, networknya sudah didaftarkan secara otomatis pada ip route ditandai dengan statusnya yaitu ADC yang berarti A (Active), D (Dynamic) dan C (Connect).
3. Agar PC-01 dapat terhubung dengan PC-02 walaupun tidak senetwork, disini saya akan melakukan routing dengan menggunakan network PC-02 dengan perintah : ip route add dst-address=30.30.30.0/24 gateway=10.10.10.2. Gateway nya disini menggunakan ip interface yang terhubung dengan RB-02. Lalu, periksa ip route, apakah sudah terkonfigurasi atau belum dengan perintah : ip route print dan dapat dilihat bahwa ip route sudah terkonfigurasi secara static, ditandai dengan statusnya yaitu AS, A berarti Active dan S berarti Static.
Konfigurasi RB-02 (Router 2)
1. Sama halnya dengan RB-01, disini saya akan mengonfigurasikan terlebih dahulu ip address pada setiap port yang digunakan oleh RB-02. Disini saya mengonfigurasikan ip address untuk ether yang terhubung ke RB-02, dengan perintah : ip address add address=10.10.10.2/24 interface=ether1 dan kemudian, saya konfigurasikan ip address untukPC-02 dengan perintah : ip address add address=30.30.30.1/24 interface=ether2. Lalu, periksa apakah ip address sudah terkonfigurasi atau belum dan dapat dilihat bahwa ip address sudah terkonfigurasi.
2. Setelah itu, saya akan periksa ip route dengan perintah : ip route print dan dapat dilihat bahwa ip address yang sebelumnya ditambahkan, networknya sudah didaftarkan secara otomatis pada ip route ditandai dengan statusnya yaitu ADC yang berarti A (Active), D (Dynamic) dan C (Connect).
3. Agar ada hubungan timbal balik antara PC-01 dengan PC-02 dan dapat saling terhubung walaupun tidak senetwork, disini saya akan melakukan routing dengan menggunakan network PC-01 dengan perintah : ip route add dst-address=20.20.20.0/24 gateway=10.10.10.1 . Gateway nya disini menggunakan ip interface yang terhubung dengan RB-01. Lalu, periksa ip route, apakah sudah terkonfigurasi atau belum dengan perintah : ip route print dan dapat dilihat bahwa ip route sudah terkonfigurasi secara static, ditandai dengan statusnya yaitu AS, A berarti Active dan S berarti Static.
Pengujian Konfigurasi Routing
1. Disini saya akan konfigurasikan ip address yang senetwork dengan gateway pada setiap Client PC yaitu PC-01 dengan ip 20.20.20.2/24 dan PC-02 dengan ip 30.30.30.2/24.
2. kemudian lakukan pengujian pada PC-01 yang berada di RB-01, dengan uji ping ke PC-02 yang berada di RB-02 yaitu ping 30.30.30.2 dan dapat dilihat bahwa package tereply yang berarti PC-01 sudah terhubung dengan PC-02 yang menandakan bahwa konfigurasi routing berhasil.
3. Untuk memastikan kembali, lakukanlah pengujian pada PC-02 yang berada di RB-02, dengan uji ping ke PC-01 yang berada di RB-01 yaitu ping 20.20.20.2 dan dapat dilihat bahwa package tereply yang berarti PC-02 sudah terhubung dengan PC-01 yang menandakan bahwa konfigurasi routing berhasil.
--Sekian dan Terima Kasih--