ARP (Address Resolution Protocol) adalah sebuah protokol dalam TCP/IP Protocol Suite yang bertanggungjawab dalam melakukan resolusi atau pemetaan alamat IP ke dalam alamat Media Access Control (MAC Address). Fungsinya ARP adalah untuk meningkatkan keamanan agar komputer client tidak dapat mengubah ip sesukanya secara static, jika client mengubah ip tersebut maka pada akhirnya client tidakdapat terhubung ke router bahkan internet. Konfigurasi ARP juga dapat mencegah terjadinya ip conflict karena client mengubah ip secara static.
1. Lakukan lah pemeriksaan interface, dapat dilihat bahwa ether1 saya terhubung ke laptop client dan wlan 1 berfungsi sebagai internet access router melalui wireless yang dihubungkan ke AP. Disini saya menggunakan ether1 untuk DHCP Server dan akan saya konfigurasikan ARP.
2. Saya sudah mengonfigurasikan DHCP Server sebelumnya dengan menggunakan ether1 dengan ip 27.27.27.27/24 untuk pemeriksaannya anda dapat menggunakan perintah : ip dhcp-server print. Jika anda belum mengonfigurasikan DHCP-Server sebaiknya kofigurasikan terlebih dahulu, klik disini untuk melihat tutorial konfigurasi DHCP-Server
3. Selanjutnya, pastikan bahwa client sudah mendapatkan ip dari DHCP-Server dengan memeriksa Ethernet Network connection client dan dapat dilihat bahwa client saya sudah mendapatkan ip address dari server.
4. Tidak hanya mendapatkan ip address dari server, client juga mendapatkan akses internet karena sebelumnya router sudah mengonfigurasikan firewall nat agar client dapat mengakses internet.
5. Kemudian, lakukan konfigurasi ARP pada DHCP Server yang sudah di buat dengan perintah : ip dhcp-server set number=0 add-arp=yes .lalu, periksalah apakah ARP sudah terkonfigurasi pada DHCP Server atau belum dengan perintah : ip dhcp-server print dan dapat dilihat bahwa pada status ARP sudah "yes" yang berarti ARP sudah berhasil di konfigurasikan pada DHCP Server.
6. Lakukan pemeriksaan table list ARP dengan perintah : ip arp print . Dapat dilihat bahwa client sudah terhubung dengan dhcp-server disertai dengan IP dan mac-address dan statusnya dalah HDC yang artinya DHCP(H), Dynamic(D) dan Complete(C).
7. Kemudian, ubah konfigurasi ARP pada interface ether1 menjadi reply-only dengan perintah : interface ethernet ether1 arp=reply-only .Hal ini ditujukan supaya router tidak akan melakukan update secara otomatis pada tabel ARP List ketika ada client yang terkoneksi menggunakan IP Address Static.
8. Setelah itu, lakukan uji coba dengan mengubah terlebih dahulu ip pada komputer client menjadi static, saya disini mengubahnya menjadi 27.27.27.2/2.
9. Dapat dilihat bahwa status komputer client "No internet connection" yang berarti bahwa client sudah tidak terhubung dengan internet .
10. Selanjutnya lakukan ping ke ip address router melalui CMD untuk mengetahui apakah client masih bisa terhubung atau tidak dan ternyata hasinya adalah request time out yang berarti bahwa client tidak terhubung dengan router jika menggunakan ip static karena DHCP Server terkonfigurasi dengan ARP.
--Sekian dan Terima Kasih--